Target dari perkawinan laki-laki dengan perempuan adalah mendapatkan
anak laki-laki atau perempuan. Bila sudah dikarunai anak laki-laki,
tentu pasangan suami-istri mengharapkan dikaruniai anak perempuan.
Begitu pun sebaliknya. Maka mereka pun berusaha dan berdoa.
Bagi
orang beriman, doa adalah senjata perjuangan untuk meraih sesuatu yang
mereka idam-idamkan. Usaha saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan doa
permohonan kepada Sang Khaliq, Allah Yang Maha Pencipta, yang
menciptakan nenek mereka, orang tua mereka, diri mereka, dan anak-anak
mereka.
Ingatlah selalu firman-Nya dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 186: Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Melalui
doa dan berbagai usaha yang tidak membuat Allah murka, keinginan
pasangan suami-istri mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan insya
Allah dikabulkan. Hindari usaha yang diharamkan-Nya, dan lakukanlah
usaha yang dihalalkan-Nya.
Seperti mengatur seberapa masuknya penis
suami ke dalam vagina istri. Jika menginginkan anak berjenis kelamin
perempuan, masuknya penis setengah dalam dapat memperbesar peluang untuk
mendapatkannya. Logikanya, ketika sperma disemprotkan dengan perjalanan
yang lebih jauh, maka sperma XY (si pelari cepat) akan lebih dulu gugur
dan menyisahkan sperma XX untuk mencapai sel telur dalam kondisi
selamat.
Bacalah berita yang bagus di Tabloid Keluarga Nova berjudul "Pilih-pilih jenis kelamin anak" di bawah ini:
Ingin
anak laki-laki atau perempuan? Konon, sekarang ingin anak laki-laki
atau perempuan bisa diupayakan. Simak saja beberapa cara yang bisa
dilakukan.
Banyak pasangan menginginkan buah hatinya lahir dengan
jenis kelamin tertentu. Apalagi bila suatu pasangan sudah diberi
momongan sebelumnya, berharap kelahiran jenis kelamin anak keduanya
dapat sesuai dengan keinginannya. Alasannya klasik, agar lengkap.
Sayangnya,
prosedur bayi tabung yang memungkinkan untuk itu tak bisa dilakukan
dalam upaya mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu. Selain
mahal, etika kedokteran memang tak mengijinkan melakukan bayi tabung di
luar alasan membantu upaya memiliki anak.
Namun, tak perlu berkecil
hati. Masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan anak
laki-laki atau perempuan. Mulai dari sistem kalender sampai memanfaatkan
cuka atau soda kue sebagai pembasuh vagina, dapat dilakukan untuk
mengupayakannya.
Inilah yang berusaha disampaikan dr. Ryan
Thamrin,Sp.OG dari klinik Arthasari Cibubur dan dr.Anthony R.Widjaja,SpB
dari Fakultas Kedokteran Universitas Tri Sakti Jakarta.
Cuka dan Soda Kue
Mengupayakan
memiliki momongan laki-laki ataupun perempuan konon bisa dengan
menggunakan cuka atau soda kue sebagai pembasuh vagina. Menurut Ryan,
hal ini dapat saja dilakukan karena sperma XY (pembawa gen laki-laki)dan
XX (pembawa gen perempuan) memiliki reaksi tertentu terhadap keasaman
dan suasana basa dalam vagina.
Secara ilmiah, sperma XX memang
memiliki sifat yang lebih tahan terhadap keasaman dibanding sperma XY.
Oleh karena itu, jika vagina dalam suasana asam, sperma XY bisa
terseleksi lebih dulu sebelum mencapai sel telur dalam rahim.
Nah,
untuk mendapatkan suasana asam pada vagina, dapat dengan cara
membasuhkan campuran air dengan sedikit cuka pada vagina sebelum
melakukan hubungan intim dengan pasangan. Dengan demikian akan
memperbesar peluang didapatkan anak perempuan.
Sedangkan untuk
mengupayakan jenis kelamin anak laki-laki, bisa diupayakan dengan
membasuhkan campuran air dan soda kue pada vagina sebelum berhubungan
intim. Soda kue bisa menciptakan suasana basa pada vagina. Dengan
menggunakan soda kue sebagai pembasuh vagina, sperma XY yang lebih tahan
akan basa dapat membuahi sel telur dalam rahim.
Setengah Masuk Atau Dalam
Mengupayakan
anak perempuan dan laki-laki bisa juga ditentukan dari seberapa dalam
masuknya penis ke vagina. Menurut Ryan,hal ini berkaitan dengan karakter
sperma XY yang sifatnya seperti 'pelari cepat' dan sperma XX yang
bersifat seperti 'pelari maraton'.
Sperma XY yang berkarakter seperti
pelari cepat umumnya memiliki stamina tak sekuat XX, tetapi bergerak
lebih cepat untuk mencapai sasaran. Jika saat berhubungan intim penis
suami masuk lebih dalam,maka dapat memperbesar peluang sperma XY sampai
lebih dulu ke sel telur dan melakukan pembuahan. Maka dengan masuknya
penis yang dalam ini, dapat memperbesar peluang didapatkan anak
laki-laki.
Sedangkan sperma XX yang bergerak lebih lambat, memiliki
stamina lebih kuat dari pada sperma XY. Sperma XX pun mampu bertahan
lebih lama untuk mencapai sel telur dan melakukan pembuahan.
Jika
menginginkan anak berjenis kelamin perempuan, masuknya penis setengah
dalam dapat memperbesar peluang untuk mendapatkannya. Logikanya, ketika
sperma disemprotkan dengan perjalanan yang lebih jauh, maka sperma XY
(si pelari cepat) akan lebih dulu gugur dan menyisahkan sperma XX untuk
mencapai sel telur dalam kondisi selamat.
Masa Subur
Memperhatikan
masa subur dalam mengupayakan kehamilan juga dapat berpengaruh pada
probabilitas jenis kelamin anak laki. Sel telur matang dapat bertahan
selama 12 jam setelah dilepaskan dari ovarium. Atau, hal ini umum
disebut sebagai masa ovulasi.
Sedangkan sperma dapat bertahan sampai sekitar 3 hari di dalam tubuh wanita.
Namun
sekali lagi, dikaitkan dengan karakter dan ketahanan sperma XY dan XX,
tentu tak seluruh sperma mampu bertahan selama kurun waktu itu di dalam
rahim. Sperma XY yang memiliki sifat lebih cepat musnah akan tersortir
lebih dulu dibanding sperma XX.
Oleh karena itu, berhubungan intim
1-2 hari sebelum masa ovulasi akan memperbesar kemungkinan mendapatkan
anak perempuan. Dan berhubungan intim dalam masa 12 jam setelah sel
telur matang dilepaskan, akan memperbesar kemungkinan mendapatkan anak
laki-laki.
Daging dan Sayur
Mengupayakan
jenis kelamin anak juga dapat dikaitkan dengan konsumsi jenis makanan
tertentu. Misalnya jika ingin anak perempuan, istri harus lebih banyak
makan daging dan suami lebih banyak makan sayuran.
Jika ingin anak
laki-laki, sang istri harus lebih banyak makan sayuran sementara suami
lebih banyak makan daging. Menurut Ryan, alasan konsumsi makanan
tertentu ini tak ubahnya dengan membasuh vagina dengan cuka maupun soda
kue. Intinya, sama-sama mengupayakan suasana asam ataupun netral pada
vagina, sehingga didapat jumlah sperma XX dan XY yang lebih dominan.
Mengonsumsi
lebih banyak sumber nabati seperti sayuran dibandingkan sumber protein
hewani, dipercaya dapat mempengaruhi suasana vagina menjadi lebih
netral. Sehingga, bila dikombinasi dengan suami yang mengonsumsi daging
dapat meningkatkan produksi sperma, dan memperbesar kemungkinan didapat
anak laki-laki.
Sedangkan jika istri mengonsumsi lebih banyak daging,
kemudian akan meningkatkan suasana asam pada vagina. Dikombinasi dengan
suami yang lebih banyak mengonsumsi sayuran yang dapat membuat produksi
sperma tak setinggi bila mengonsumsi banyak protein hewani dapat
meningkatkan kemungkinan didapatkan anak perempuan.
Sistim Kalender
Selain
cara-cara yang dipaparkan sebelumnya, Anthony juga mengemukakan metode
mendapatkan anak laki-laki maupun perempuan berdasarkan bulan-bulan
tertentu. Metode ini didapatnya ketika belajar akupuntur di negeri Cina.
Setelah
Anthony berhasil mengkonversi penanggalan Cina ke dalam kalender yang
umum digunakan di Indonesia, didapatkan hasil berupa tabel. Cara
menggunakannya, usia ibu + 1 lalu lihat pada kolom bagian usia diatas.
Cari jenis kelamin anak yang diinginka, tarik ke kiri untuk mendapatkan
bulan-bulan dilakukan pembuahan,
Misalnya, wanita berusia 20 tahun bisa mengupayakan mendapat bayi laki-laki pada bulan Januari(lihat tabel).
Untuk usia ibu, memang perlu ditambah satu karena tabel masih menggunakan hitungan usia berdasarkan kalender Cina.
Namun
menurut Anthony, cara ini hanya efektif dilakukan pada wanita yang
memiliki siklus menstruasi normal dan teratur, serta memiliki jeda
sekitar 28 hari. Di luar itu, cara ini tak bisa dikatakan efektif,
bahkan tidak dijamin keakuratannya.
Di samping itu, Anthony pun
menyarankan agar sang suami turut menjaga kualitas spermanya dengan
menjaga kesehatan dan menahan hasrat seksual sampai 3 hari menjelang
ovulasi. Sehingga akan didapatkan jumlah sperma yang cukup untuk
mengupayakan kehamilan. (Tabloid Nova 17 -23 November 2008)
Namun,
kembali lagi, senjata yang paling ampuh untuk mendapatkan anak yang
diinginkan adalah berdoa kepada Allah. Dan doa yang berhasil dikabulkan
Allah adalah doa orang-orang yang mau mengikuti mau-Nya Allah.
Apa saja yang dimaui Allah kepada kita, pasangan suami istri?
Kerjakanlah perintah-Nya dan jauhilah larangan-Nya.
When
My servants ask thee concerning Me, I am indeed close (to them): I
respond to the prayer of every suppliant when he calleth on Me: Let them
also, with a will, Listen to My call, and believe in Me: That they may
walk in the right way.
Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran. (QS 2:186)
http://suksespernikahan.blogspot.com/2008/12/cara-mendapatkan-bayi-perempuan-atau.html